-->

IMPORTANT ANNOUNCEMENT !!

In recent months there were some scam cases implicate Binamandiri to collaborate with overseas agent, by imposing as Binamandiri Branch Offices in Indonesia.

Due to the above matter, we would like to inform to the public that Binamandiri DOES NOT HAVE any branch office and/or individual anywhere else outside Malang City in Indonesia, who claim as Binamandiri’s representative who has the authority to collaborate with overseas agency, BESIDE the board of directors at Head Office in Malang, which can be seen in Binamandiri site. The correspondent address between Binamandiri and overseas agency ONLY using the address in Binamandiri’s Business License, Jalan Kartini No.19-A Malang-Indonesia 65111, Phone +62 (341) 323990, Fax +62 (341) 366566, account@binamandiri.com. All correspondent emails are using corporate email and not any commercial-free email such as Yahoo Email

Any contacts outside the above Correspondence Information are considered imposter. Binamandiri does not be responsible for any loss caused by misleading from Binamandiri’s imposter. All fraud cases will be reported to the Ministry of Manpower and Transmigration for further criminal prosecution. For any information please refers to our website

Thursday, December 4, 2008

AFRIKA SELATAN

Afrika Selatan adalah Negara berbentuk Republik dengan jumlah penduduk kurang lebih 49 juta orang dengan sekitar 6 juta orang adalah orang kulit putih dan mayoritas adalah penduduk orang kulit hitam yang tersebar di 9 propinsi. Kota terbesar adalah Johannesburg, Capetown dan tentunya Ibukota Afrika Selatan, Pretoria. 

Afrika Selatan adalah Negara bekas jajahan Belanda dan Inggris, dan termasuk sebagai salah satu Negara persemakmuran. Bahasa utama di Afrika Selatan adalah Bahasa Inggris dan Afrikaans, atau bahasa Belanda yang disederhanakan. Afrika Selatan merupakan Negara paling maju di belahan benua Afrika. Infrastruktur tertata dengan baik, modern dan lengkap. Afrika selatan terletak di belahan bumi selatan segaris lintang dengan Brisbane – Australia dengan suhu berkisar antara 10 – 30 derajat celcius, tidak terlalu berbeda dengan Indonesia. Tanah di Afrika Selatan terhampar padang rumput dan berbukit-bukit, sama dengan Selandia Baru, bahkan tidak berbeda jauh, yang membedakan hanya tidak ada sapi dan biri-biri seperi Selandia Baru. Adaptasi cuaca dan lingkungan bagi TKI tidak akan terlalu berat.

Karena bekas jajahan Inggris, masyarakat Afrika Selatan sangat tertib dan disiplin. Budaya antri adalah bagian dari hidup mereka, selain menjaga kebersihan, seperti gambar dibawah ini :









Walaupun hanya untuk naik mikrolet, dan nampak seperti penduduk kelas bawah, tetapi antri tetap menjadi budaya. Afrika Selatan walaupun memiliki infrastruktur bagus dan lengkap, akan tetapi transportasi umum sangat tidak mendukung, penduduk Afrika Selatan lebih disarankan memiliki mobil. Tingkat kecelakaan pun sangat tinggi, dan kemacetan adalah bagian dari keseharian. Kecelakaan umumnya dikarenakan kecelakaan beruntun karena berhenti mendadak, dan kemacetan dikarenakan kendaraan dengan tertib antri.

Afrika Selatan merupakan Negara yang serba bebas, dan berakibat pada tingginya penderita AIDS, merupakan Negara dengan AIDS terbesar di Afrika. Selain itu penduduk kulit hitam masih bersifat kesukuan dan patrialis, laki-laki menjadi penguasa.

Tingkat kejahatan termasuk terendah di Benua Afrika, akan tetapi tetap tinggi di dunia. Selain itu juga ada permasalahan rasisme terhadap pendatang kulit hitam dari Negara tetangga, yang seringkali meresahkan warga Afrika Selatan, dengan menjadi preman, pengemis, dan hal lainnya, disebut dengan Xanaphobia.

Afrika Selatan walaupun memiliki penduduk banyak, akan tetapi mayoritas tidak memiliki skill. Informasi dari pihak agensi maupun KBRI, tingkat pengangguran mencapai 40%. Tetapi melihat langsung di Afrika Selatan, tidak nampak seperti memiliki banyak pengangguran. Pengemis dan Kaki lima memang ada, tapi tidak semarak di Indonesia, dan itupun berasal dari Negara tetangga seperti Zimbabwe, Namibia, Botswana dan lainnya. Kemungkinan 40% adalah masyarakat yang digaji dibawah standard pengupahan, dikarenakan tidak cukup keahlian. Afrika Selatan sangat membutuhkan Tenaga Skill Worker dan saat ini umumnya pekerja asing terutama berasal dari India, beberapa berasal dari Thailand dan Filipina, untuk proyek konstruksi menyongsong Piala Dunia 2010 dan pertambangan yang merupakan perekonomian utama selain industri keamanan.

Rata-rata gaji di Afrika Selatan mencapai minimal USD 800 atau sekitar Rp. 10 jutaan (kurs USD 1 = Rp. 12.000), dengan makan dan akomodasi ditanggung oleh perusahaan. Biaya penempatan hampir sama dengan Malaysia, berkisar Rp. 6,5 juta. Bila anda memiliki keahlian dibidang pertambangan dan konstruksi lihat lowongan yang tersedia di situs kami.

Bookmark and Share